Novel Mystical Chapter 6 "Gray Bull(bagian 1)"

"Noah,Zomaru,Lucius bagaimana keadaan kalian?" Sebuah pertanyaan dari Sersan Ray menyambut kedatangan mereka bertiga
"Kami bertiga baik-baik saja,bagaimana dengan anda?" Lucius memutuskan untuk mewakili menjawab pertanyaan tersebut
Ray tersenyum, "Aku baik-baik saja..syukurlah kalian selamat,beristirahatlah sebentar sembari menunggu pasukan medis yang sedang dalam perjalanan kemari,aku punya pengumuman penting untuk kalian semua nanti"
"Baik!" Sahut Lucius dan Zomaru bersamaan
Zomaru kelihatan masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya dan lantas memutuskan untuk bersandar di bawah pohon yang berada didekat mereka. Lucius kemudian menyusulnya untuk meminum bekal airnya
Noah tak ikut menjawab lantaran dari tadi ia mengamati situasi disekitarnya,rasa ingin tahu memaksanya untuk bertanya tentang apa yang sedang ia lihat
"Sersan Ray..kira-kira berapa pasukan kita yang terluka,meninggal maupun menghilang akibat serangan tadi? Perasaan tadi aku lihat jumlah kita tidak sesedikit ini?" Pertanyaan tersebut Noah tanyakan dengan wajah dan nada serius
"Sial..masa sih cuma petasan saja bisa jadi seperti ini.. kalau saja aku bisa lebih dulu merasakan sihir musuh,pasti semua tidak akan jadi merepotkan seperti ini!" Sambungnya sambil mengepalkan tangan kanannya,Noah kesal sendiri saat mengatakannya. Sersan Ray hanya terdiam,namun cekikik kecil nan lirih terdengar darinya
Lucius berdiri dan tiba-tiba menepuk pundak Noah dengan agak keras sambil menahan tawa kecil terdengar dari mulutnya
"Apa kau ini bodoh?" Tanya Lucius tersenyum sinis
Spontan Noah marah mendengarnya "Apa kau bilang??! Ha?!"
"Noah,yang sekarang kau lihat kan mereka yang sudah sampai,yang lainnya kan belum" Jelas Sersan Ray sambil ikut menahan tawa . Mendengarnya,Noah malah jadi bengong dan terdiam,mereka bertiga melepas tawa mereka meninggalkan Noah yang kebingungan
"Baiklah..kalau begitu aku permisi dulu,ada sesuatu yang harus kupersiapkan untuk nanti." Ucap Ray pamit,ketiganya hanya mengangguk tanda setuju. Sersan Ray lalu meninggalkan mereka bertiga untuk beristirahat
Noah kemudian ikut bergabung dengan Lucius dan Zomaru untuk bersandar. Semilir angin yang berhembus malam ini sepertinya tak mampu menghapus gerah yang ia rasakan, Noah menanggalkan baju seragam tentaranya
"Huaah panas sekali!" Keluh Noah
Melihat apa yang barusan Noah lakukan,Zomaru dan Lucius lantas memasang wajah bengong seraya melihat kearah Noah
"Khukhukhu..khukhukhu" Cekikik keduanya , Noah pun terusik dengan apa yang mereka lakukan dan bertanya,
"Kalian ini,kenapa?"
Pertanyaan tersebut tak ditanggapi oleh keduanya
"Yang aku lihat tadi banyak..masa..aduh..petasan sialan..aduh..rempong.." Ucap Zomaru berangsur-angsur meniru dan memplesetkan ucapan Noah tadi sambil menahan tawanya
"Sialan!!" Muka Noah seketika memerah mendengarnya. Dan lagi,Lucius kembali menepuk pundak Noah dan tersenyum sinis
"We all know that feel bro" Ucap Lucius yang kemudian kembali tertawa
"Huh!" Noah memalingkan mukanya yang semakin memerah karena malu
Setelah beberapa saat,ketiganya terdiam. Bersandar dibawah pepohonan hutan yang rimbun ditemani sejuknya udara malam tanpa mereka bertiga sadari telah membuat mereka menutup matanya untuk menikmati suasana itu,namun ketiganya tetap terjaga.
Zomaru membuka mata, mengatur kembali posisi bersandarnya dan kemudian memegang kalung yang ia gunakan,dimana sekarang kalung itu kembali menjadi tak kasat mata tepat setelah ia memegangnya
"Lucius,tadi kau bilang kau akan memberitahu ku mengenai kalung ini yang kau sebut Des Elberum tadi" Ucap Zomaru membuka pembicaraan,Noah mendengarnya lalu membuka sebelah matanya dia sepertinya mengetahui sesuatu tentang kalung yang disebut Lucius sebagai Des Elberum tadi,namun ia memilih untuk diam sambil mengamati pembicaraan mereka berdua
"Hmm..kau tidak tahu kalung apa itu?" Tanya Lucius dalam posisi bersantai dan memejamkan mata
"Tidak" Ucap Zomaru
Lucius seketika membuka mata dan hendak berdiri,Noah mengetahui gelagat tersebut dan mengatakan,
"Beberapa hari yang lalu ia terkena serangan musuh dan menderita amnesia sementara,padahal.. itu adalah kalung yang seluruh penghuni Aera ketahui,namun kurasa ingatannya mengenai hal itu belum pulih"
Zomaru merasa aneh dengan perkataan Noah,ia seperti tidak setuju
"B-bukan! bukan seperti itu.. aku.. memang tidak mengetahui apa-apa tentang kalung ini.." Sanggah Zomaru
"Yang kuketahui hanyalah..sewaktu aku masih kecil,ada seseorang yang memberikan kalung ini..padaku.." Sambungnya sambil mengingat sedikit ingatan yang terlintas di pikirannya
"Haa?" Noah heran
"Begitu,ya.. baiklah.. akan kuceritakan sesuatu mengenai kalung itu.. Pertama-tama,apa kau tau sang Penyihir Agung?" Tanya Lucius
Zomaru terdiam sejenak , "Hmm..ah,iya! aku rasa aku sedikit mengingat tentangnya" Jawabnya kemudian

Lucius mengambil nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya,ia mulai bercerita
"Di dunia ini..perang selalu terjadi,bahkan sejak zaman dahulu kala. Lalu,beberapa ratus tahun lalu muncul seorang penyihir manusia yang memiliki keinginan untuk mengakhiri peperangan yang sudah sejak lama terjadi,setelah berbagai pertarungan,negosiasi dan berbagai hal lainnya, penyihir tadi mampu mengakhiri peperangan yang terjadi di Aera untuk pertama kalian,sekaligus menyatukan Aera dibawah pimpinannya." Terang Lucius , Noah mengubah posisi bersandarnya dengan kemudian berbaring diatas rerumputan hijau yang menjadi bak karpet disekitar mereka bertiga. Noah kemudian menggantikan Lucius untuk bercerita
"Lalu penyihir tersebut dijuluki sebagai 'Penyihir Agung' oleh rakyat serta pengikutnya. Sang Penyihir Agung kemudian dibuatkan sebuah patung replika dari dirinya yang terbuat dari emas,serta 25 Arte Magica sebagai tanda terima kasih atas jasanya."
"Arte Magica?" Zomaru menyela untuk bertanya
"Arte Magica adalah benda-benda,senjata serta perlengkapan magis yang memiliki kekuatan sihir yang luar biasa. Terbuat dari bahan-bahan magis yang langka,pembuatannya sendiri memakan waktu 30 tahun dan dilakukan oleh sedikitnya 25000 pandai besi serta 10000 penyihir dari seluruh penjuru aera. Dikatakan,jika seseorang memiliki 1 saja Arte Magica , maka ia akan mampu melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak mampu ia lakukan" Tutur Noah
"Setelah kedua puluh lima Arte Magica tersebut dibuat,segenap penghuni Aera menunjuk 25 orang untuk menyerah masing-masing Arte Magica tersebut kepada sang Penyihir Agung, Namun.. begitu menemuinya dan memberitahunya tentang Arte Magica ,sang Penyihir Agung tidak berkata apa-apa dan terdiam. Kemudian,ia justru mengatakan jika kedamaian takkan bertahan lama, begitu ia mengatakannya ia langsung menggunakan sihirnya,membunuh ke 25 orang tersebut,menyegel Arte Magica , dan lalu menghilang begitu saja." Sambung Noah bercerita
"Menghilang?" Tanya Zomaru
"Ya,sang Penyihir Agung tiba-tiba menghilang dan terjadi kekacauan,kepanikan,keributan,kebimbangan pada rakyat Aera dan pengikutnya saat itu. Alhasil,kembali terbentuk kelompok-kelompok tersendiri yang mempertahankan pendapat,serta keyakinan masing-masing mengenai sang Penyihir Agung,kelompok-kelompok tersebut kembali membangun negara serta kerajaan mereka masing-masing dan tak lama kemudian perang kembali meletus di Aera. 4 perwakilan dari murid kebanggaan sang Penyihir yang dijuluki sebagai Sage's Horizon memutuskan untuk membagikan Arte Magica secara merata kepada setiap negara dengan harapan jika perang tidak akan terjadi lagi. Namun apa dikata,perbedaan-perbedaan tadi memaksa ego semuanya untuk membunuh keempat Sage's Horizon dan memiliki seluruh Arte Magica serta menguasai dunia. Mengetahui hal ini, Sage's Horizon akhirnya memutuskan untuk membawa 4 Arte Magica bersamanya dan para pengikutnya,meninggalkan yang dunia yang tenggelam dalam keserakahan." Jelas Noah
"Jadi.." Zomaru mulai mengerti tentang kalungnya
"Kalung Des Elberum yang kau pakai sekarang itu adalah sebuah Arte Magica yang sebelumnya menjadi milik bangsa Elf" Papar Lucius
Zomaru seketika terkejut dan hening setelah mendengarnya. Sementara Noah mengeluh tentang haus yang ia rasakan setelah bercerita,Lucius pun menawarkan bekal airnya kepada Noah

.....

"Kraakkk..krrkk..duarrr"
Suara pepohonan tumbang baru saja terdengar di sisi kanan hutan Renegade,terlihat 2 orang sedang bertarung satu sama lain
Razer melawan Eugene
Razer masih berdiri kokoh,namun seragamnya mulai sedikit koyak dan compang-camping. Ia tersenyum lebar,merasakan kesenangan tersendiri setelah akhirnya menemukan lawan yang pantas ia hadapi. Di sisi lain,Eugene nampaknya juga merasakan hal yang sama
"Ohoho,tak kusangka ada juga manusia yang kuat..siapa namamu,nanusia?" Tanya Eugene  disela-sela pertarungan mereka
"Razer,ingat itu sampai di akhirat nanti!" Jawab Razer dengan bangga
"Hoo,kau pikir kau mampu mengalahkan ku?"
Bukannya menjawab,Razer spontan mengaktifkan kembali Dual Element miliknya dan melesat kehadapan Eugene dengan cepat. Eugene terperangah,namun belum sempat ia bereaksi untuk menghindar sebuah bogem mentah mendarat tepat di wajahnya
"Flunder Impact!!"
Pukulan tersebut cukup kuat,Eugene sontak terpental akibat serangan Razer barusan . Ia terhempas begitu jauh,menabrak beberapa pohon hingga tumbang
"Hah..hah.." Nafas Razer tersengal-sengal
"Orang itu..kuat..jika hal ini terus berlanjut,maka aku tak punya pilihan lain selain menggunakan 'itu' " Gumamnya
Tanpa disadari,sebuah bola energi sihir hitam dengan cepat menuju kearahnya
"Guahh!!" Razer terkena serangan tersebut. Terlihat Eugene sudah kembali dari serangan tadi dengan seolah tak terjadi apa-apa,Razer pun terkejut melihatnya
"Tidak mungkin..!"
"Hmmph!" Eugene menunduk dan tersenyum,sambil mengangkat tangan kanannya dengan telapak tangan yang telah dipenuhi energi sihir berwarna hitam pekat dan diarahkan kepada Razer
"Dark Space!!"
Tak sempat bertindak,Razer menerima serangan tersebut mentah-mentah
"Uaghh!!" Terlihat sebuah lingkaran energi sihir berwarna hitam yang cukup besar menyerang Razer,dan ia terhempas karenanya.

.....

Sementara itu,disisi lain hutan
Kapten Edward sedang terlihat berbicara dengan seseorang. Lawan bicaranya agak lebih tinggi darinya,sinar bulan malam ini mengungkap sosok tersebut dengan jelas,ia menggunakan kaca mata rambutnya hitam panjang. Ia tidak lain dan tidak bukan adalah Letnan Yoko,salah satu bawahan Edward.
"Jadi..bagaimana,apa anda sudah siap dengan rencana anda?"
Edward menutup mata,ia tersenyum sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana seragam tentaranya
"Tentu saja..aku hanya tinggal meminta lampu hijau dari atasanku" Jawabnya
Yoko sepertinya sedikit mengetahui maksud dari jawaban Edward,namun keraguan yang ada di benaknya memintanya untuk mengkonfirmasi ulang
"Hmm,apakah maksud anda adalah Jendral besar Mechanon,salah seorang Archmage yang dikenal dengan julukan 'Anak Naga' ?"
"Ya..dan hingga saat itu datang,kurasa kita harus membersihkan sedikit sampah yang berserakan disekitar sini" Jawab Edward dengan santai sambil menggerakan tangan kanannya dalam pola gerakan tertentu,jarinya membentuk sebuah segel tangan.
"Graaakkk..kraaak..kraakkk" terdengar seperti suara pepohonan yang patah dan rubuh,dan tak lama setelahnya terdengar suara-suara yang memekik keras
"Arrgghh!!"
Edward kembali menggerakkan tangan kanannya,dan kali ini terlihat beberapa Elf tewas dan tertombak dengan batang pohon yang menjulang tinggi diudara.
Yoko hanya tersenyum setelah melihat atasannya menggunakan sihirnya dan membunuh musuh yang hendak menyerang mereka berdua.
"Dasar,mereka ini.. sudah nafsu aja,ya?" Ucapnya
"Hmm,begitulah.." Balas Edward seraya ia mulai bergerak meninggalkan tempat tersebut,Yoko pun mengikuti tak lama setelahnya.

.....

Kembali ke sisi kiri,
Sersan Ray terlihat sedang berjalan kesana,kemari. Ia sepertinya sedang menimbang,dan memikirkan suatu rencana untuk langkah yang akan diambilnya kedepan dalam peperangan ini.
Akhirnya,ia menemukan sebuah konklusi dari pemikirannya,
"Baiklah,kali ini pasti berhasil! Operasi Gray Bull!" Wajah Ray terlihat mantap seraya ia bergumam demikian.
Noah,Zomaru dan Lucius tertidur setelah membicarakan mengenai Des Elberum dan bersenda gurau
Meskipun begitu,Lucius masih memiliki sedikit kesadaran tersisa,ia merasakan kehadiran orang lain didekat mereka. Namun,rasa kantuk dan lelah yang begitu tinggi membuatnya menghiraukan kehadiran tersebut
Orang tersebut terlihat akan menggunakan sihirnya,sebuah cahaya terang muncul dari tangannya yang diarahkan kepada mereka bertiga yang sedang tertidur
Merasa silau,Lucius terbangun dan menyadari jika disekitarnya lingkungan telah menjadi terang benderang,ia panik
"Apa ini??!" Teriak Lucius sambil menutupi kedua matanya yang silau akibat cahaya itu,Noah dan Zomaru pun ikut terbangun mendengar Lucius yang berteriak
"I..Ini.. Awas!!" Noah yang masih terkantuk-kantuk pun ikut berteriak begitu menyadari keadaan mereka bertiga saat ini..


To be continued in next chapter : Gray Bull,bagian ke 2

Comments

Popular Posts