Novel Mystical Chapter 4 "Mata-mata yg ada di langit”

Malam pun tiba,Seluruh pasukan pun mulai berangkat memasuki hutan..

Hutan Renegade merupakan sebuah hutan luas yang terbentang disebelah barat kota Iorn
hutan ini menjadi batas antara kota Iorn milik Mechanon dan kota Elfenrand milik kerajaan elf
menurut legenda,dulunya hutan ini merupakan tempat tinggal para elf ribuan taun silam jauh sebelum teknologi seperti sekarang ini, namun mereka mulai meninggalkan tempat ini ketika seorang penyihir dari bangsa manusia mulai bergerak untuk menghentikan peperangan yang selama ini terjadi di benua ini , 250 tahun silam.

Menurut informasi intelijen, pasukan elf akan bergerak menjadi 3 bagian untuk menyerang yakni:
  • 1 Divisi akan menyerang dari sisi kanan dan 1 divisi lain akan menyerang dari sisi kiri hutan
  • 2 Divisi akan menyerang langsung lurus dari Elfenrand menuju Iorn

Zomaru dkk ditugaskan dalam sebuah pasukan yang dinamai "Thunder Wolf" untuk menghadang dan menghentikan pergerakan dari pasukan musuh yang akan menyerang dari sisi kiri hutan Renegade
Thunder Wolf dipimpin oleh sersan Ray Hikaru,seorang sersan muda berbakat yang terkenal akan julukannya, "Deathly Sparkle" .

"Aku belum melihat tanda-tanda musuh datang" terlihat seorang prajurit sedang mengintai dan mengawasi keadaan dari atas pepohonan
"Aku juga belum melihat mereka sejauh ini!" Ucap seorang prajurit lainnya yang juga sedang mengintai
"Baiklah,kita semua beristirahat sejenak disini sambil menunggu tanda-tanda kedatangan musuh!" Seru Sersan Ray memberi komando untuk pasukannya yang seketika dipatuhi oleh mereka

"Yo,Zomaru kudengar kau tadi bermain-main dengan pria yang bernama Razer itu" seorang prajurit menghampiri Zomaru dimana ia sedang beristirahat bersama Alice dan Noah
"Ah,siapa kau?" Zomaru nampak sedikit terkejut dan menanyakan identitas dari pria yang menghampirinya itu,Alice dan Noah juga nampak terkejut
"Namaku Lucius Ferre,aku sudah mendengar sedikit tentang keributan yang terjadi pada tadi sore" Jawabnya
"Ya begitulah" jawaban Zomaru terdengar singkat 
Lucius kemudian mulai untuk duduk beristirahat disamping Zomaru dkk sambil meminum sebotol air yang ia bawa
"Kau mau?" Tawar Lucius sambil menyodorkan botolnya kepada Zomaru
"Uh,tidak terima kasih aku sudah membawanya sendiri" 
"Namamu Lucius,ya? nampaknya kau kenal dengan si Razer itu" Noah tiba-tiba bergabung kedalam pembicaraan mereka berdua 
"Jangan salah paham,aku juga hanya kebetulan saja mengetahuinya dari temanku, yang seminggu lalu babak belur karena masalah yang sama dengan temanmu ini" Sorot mata Lucius tiba-tiba berubah saat menjawab pertanyaan dari Noah,terlihat ia nampak sedikit kesal
"Begitu ya,lain kali ketemu akan kupastikan ia membayar perbuatannya tadi sore!" Merasa memiliki teman,Noah pun membalas perkataan Lucius diikuti dengan senyum sinis kecil di wajahnya

Sebelum mereka mampu berbicara lebih lanjut,seseorang datang menghampiri mereka

"Ah,Sersan Hikaru.." Lucius langsung mengenali sosok tersebut dan menyapanya
"Tolong panggil saja langsung dengan nama ku,Lucius.. aku juga tidak terlalu tua darimu" Sersan Ray nampaknya sedikit merasa tidak enak dipanggil secara formal oleh Lucius barusan
Sersan Ray lalu menengok kearah Zomaru dkk dan menyapa mereka
"Senang bertemu dengan kalian, Zomaru,Alice,Noah !" 
"Senang bertemu dengan anda juga" Serentak ketiganya menjawab dengan postur siap
Sersan Ray tersenyum,dan mengatakan
"Tak usah begitu formal kepada ku."
"B-baik" Nampaknya mereka bertiga masih agak canggung 
"Apa kalian semua siap?" Tanya Sersan Ray kepada empat orang yang berada dihadapannya
"Ya,aku sudah tak sabar ingin menghajar para elf itu!" Seperti biasa,Noah menjadi bersemangat jika membahas tentang pertarungan
"Aku siap" Nada serius dan sorot mata tajam merupakan tanda keseriusan dari jawaban Alice
"Aku juga" Bersamaan Zomaru dan Lucius mengatakannya.
"Baiklah,aku juga sudah menggunakan sihir kamuflase di sekitar area ini untuk lebih menyembunyikan keberadaan kita semua,jadi mohon bantuannya ya!" Sersan Ray mengulurkan kepalan tangannya kepada mereka berempat
Zomaru,Alice,Noah dan Lucius menjawab dengan kepalan milik mereka masing-masing dan disatukan,serta diiringi teriakan semangat mereka
"Ya!!"
"Kalau begitu aku permisi dulu.. eh,ngomong-ngomong,bagian medis nampaknya tadi mencarimu,Alice" Sersan Ray beranjak pergi,namun teringat untuk memberitahu Alice jika sepertinya pasukan bagian medis mencarinya
"Baik!" Alice segera bergegas,dan Sersan Ray juga memberikan arahan kepadanya tentang dimana pasukan medis berkumpul,nampaknya tempatnya tidak jauh dari tempat mereka beristirahat.

Angin malam berhembus,pelan nan sejuk
Kini tinggal Zomaru,Noah dan Lucius, mereka masih belum mulai berbicara lagi
hingga Zomaru membuka lagi pembicaraan diantara mereka bertiga sambil menatap kearah pepohonan hutan
"Para elf itu..bukankah menurut legenda mereka adalah ras yang diberkahi oleh alam? dan sepertinya hutan ini dulu adalah tempat tinggal mereka" 
"Memang,dulu sekali hutan Renegade merupakan tempat tinggal mereka,tumbuh dan besar dialam bebas mereka sudah sangat tidak asing dengan yang namanya hutan" Lucius membenarkan sambil mempersiapkan sesuatu yang nampaknya itu adalah senjatanya
Noah melirik kearah Lucius,ia nampaknya mengetahui sesuatu
"Oh,jadi kau seorang Summoner ya?" 
"Summoner?" Zomaru nampaknya tidak mengetahui arti dari perkataan Noah sebelumnya
Lucius pun menjelaskannya
"Summoner adalah tipe sihir pemanggil,penggunanya bisa memanggil apapun baik benda maupun makhluk hidup sesuai dengan tingkat kekuatan sihir mereka,dan yang kugunakan ini adalah G-Summoner,alias pemanggil Jin"
"Begitu ya" Zomaru mulai memahaminya
"Boleh juga, nanti aku akan membakar para Elf itu dengan sihir apiku!" Nampak kobaran api menyala dari tangan Noah , ia bersemangat
"Kalau kau,apa yang kau gunakan,Zomaru?" Tanya Lucius
"Aku..menggunakan Sihir Ledakan" Zomaru menjawabnya dengan pelan,terpancar sedikit keraguan dari wajahnya
Noah yang mengetahui hal itu lantas merangkulnya
"Jangan remehkan dia ya, dia mampu meledakkan seluruh tempat ini lho,kalau dia mau heheh" 
"Begitu,ya" Lucius tersenyum

Tak jauh dari tempat mereka bertiga,Sersan Ray terlihat sedang menanyakan keadaan kepada seorang prajurit yang bertugas memantau pergerakan musuh dari atas pepohonan
"Sejauh ini aku belum melihat apapun.. tunggu dulu.. apa itu?"
Sepertinya prajurit tersebut mulai melihat sesuatu,Sersan Ray bergegas menyusulnya keatas
Mulai terlihat bola-bola kecil seukuran bola tenis beterbangan kearah mereka dengan cepat,jika dilihat lebih jelas ternyata bola-bola tersebut terlihat seperti bola mata
pergerakannya terhenti begitu bola-bola tersebut tepat diatas mereka berdua
"Apakah itu sihir musuh,sersan?" Tanya prajurit yang berada disamping Sersan Ray
menyadari sesuatu,Sersan Ray bergegas turun meninggalkannya, prajurit yang juga bingung dengan apa yang sedang terjadi pun memutuskan untuk ikut turun
Tak lama setelahnya,bola-bola mata tersebut mulai memancarkan cahaya
"Semuanya,lari yang berada diatas kalian itu adalah bom!!" Perintah Sersan Ray seketika begitu ia turun
"Apa??!"
"Musuh mampu mendeteksi keberadaan kita??!"
Semuanya terkejut,dan mereka bersiap berlari
Namun bom-bom mata tersebut jatuh dengan cepat.
*Duarr..Blarrr..Blarrrrr..Blarr..Duaaarrr..*
Suara ledakan terdengar begitu keras hingga mencapai tempat dimana pasukan medis berkumpul
Alice terkejut ketika mendengarnya..


To be Continued in next chapter: Sebuah Kalung

Comments

Popular Posts